JAKARTA, KOMPAS.com - Tim forensik gabungan dari
Diseaster Victim Identification (DVI) dan Identification Indonesia
Automatic Finger Prints Identication System (Inafis) Mabes Polri
mendapat
bantuan ahli DNA (Deoxiribo Nukleid Acid) dari Rusia, Alexander Ivanov.
bantuan ahli DNA (Deoxiribo Nukleid Acid) dari Rusia, Alexander Ivanov.
"Baru datang nanti malam dan mereka bergabung dengan tim
DNA forensik yang nantinya bekerja di laboratorium forensik Pusdokes
Mabes Polri di Cipinang," ujar Agus Prayitno selaku Kepala Rumah Sakit Polri Bhayangkara, Kramat Jati, dalam jumpa pers pada Rabu (16/5/2012).
Agus
menambahkan, kedatangan ahli DNA asal Rusia tersebut bukan karena
Indonesia tidak memiliki orang yang berkompeten, tetapi sebagai salah
satu bentuk nyata pembicaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan
Presiden Rusia Vladimir Putin. "Itu hasil pembicaraan antara Putin
dengan SBY, dari sana akan membantu ke kita. Dia menampingi kita. Kita
punya ahli DNA, tapi dia mendampingi ini sama kaya dengan bom Bali I dan
II, dari Australia. Mereka tetap di bawah kita kerjanya," kata Agus.
Sejak
dahulu, Indonesia telah terbiasa melakukan kerja sama semacam itu pada
kasus-kasus terdahulu, seperti bom Bali I dan II. Saat itu Indonesia
bekerja sama dengan ahli kedokteran dari Australia. Adapun untuk
kepastian masa kerja ahli DNA tersebut, Agus tidak dapat memastikan hal
tersebut. "Tergantung mereka, mungkin sampai selesai," lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar